Sabtu, 11 Mei 2013

TEMA tentang SISTEM KLIRING & PEMINDAHAN DANA ELEKTRONIK di INDONESIA

Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring. Sedangkan sistem semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer. Namun pemilihan warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring. Sementara sistem kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomatis dengan bantuan komputer.
3. Sistem Kliring Elektronik di Indonesia

Sesuai acuan pokok pengembangan sistem pembayaran nasional (Blue Print Sistem Pembayaran Nasional Bank Indonesia;1995) yang antara lain memuat visi, kerangka kebijakan dan langkah-langkah yang perlu dikembangkan dalam menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih efektif, efisien, handal dan aman, maka pada tahun 1996 konsep penyelenggaraan kliring lokal secara elektronik dengan teknologi image mulai dikembangkan oleh Urusan Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Pada tanggal 18 September 1998, Bank Indonesia mencatat sejarah baru dalam bidang sistem pembayaran dimana untuk pertama kalinya di Indonesia diresmikan penggunaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) oleh Gubernur Bank Indonesia, DR. Syahril Sabirin. Penerapan SKE tersebut dilakukan pada Penyelenggaraan Klring Lokal Jakarta dimana pada awal implementasi, jumlah peserta yang ikut serta masih terbatas 7 bank peserta kliring (BRI, BDN, BII, BCA, Deutsche Bank, Standard Chartered, Citibank) dan 2 peserta intern dari Bank Indonesia (Bagian Akunting Thamrin dan Bagian Akunting Kota). Keikutsertaan kantor-kantor bank dalam Kliring Elektronik dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan teknis masing-masing peserta. Bagi kantorkantor bank yang belum menjadi anggota Kliring Elektronik, perhitungan kliring tetap menggunakan sistem kliring otomasi. Implementasi Kliring Elektronik secara menyeluruh kepada seluruh peserta kliring di Jakarta baru dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2001.
4. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) PAYMENT SYSTEM (SETTLEMENT SYSTEM) : BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS)

Untuk mendukung efektifitas implementasi kebijakan moneter dan untuk mempercepat pemulihan industri perbankan, kebijakan system pembayaran akan diarahkan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi suatu system pembayaran yang efisien, akurat, aman, dan konsisten melalui peningkatan kualitas layanan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui implemnetasi Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS) yang sudah dimulai sejak 17 November tahun 2000 di Jakarta.
Tujuan RTGS:
1. Memberikan pelayanan sistem transfer dana antar peserta, antar nasabah peserta dan pihak lainnya secara cepat, aman, dan efisien
2. Memberikan kepastian pembayaran
3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows)
4.Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk)
5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bagi peserta melalui sentralisasi rekening giro
6. Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system bagi pengawasan bank
7. Meningkatkan efisiensi pasar uang

: TEMA tentang JASA-JASA BANK

Jasa-jasa Bank (Fee base income)
4.1 Inkaso
Inkasso adalah Jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah menagihkan pembayaran surat-surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga diotempat lalin dimana bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain. Inkasso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanah dari pihak ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu dikota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanah.
4.2 Transfer
Transfer adalah Suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanah yang ditunjukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer, baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubunganantara cabang yang bersifat timbal balik.
4.3 Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)
Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan) adalah Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruangan khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.
4.4 Letter of Credit (L/C) atau Ekspor Impor
Letter of Credit (L/C) atau Ekspor Impor adalah Surat kredit berdokumen salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak L/C dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
4.5 Travellers Cheque
Travellers Cheque adalah Cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk berpergian. Keuntungannya memberikan kemudahan berbelanja, merugikan resiko kehilangan, dan memberikan rasa percaya diri.

Kamis, 18 April 2013

SMS-banking


BANDUNG, KOMPAS.com - Layanan short message service (SMS) banking yang disediakan bank-bank di Indonesia, masih banyak dikeluhkan oleh penggunanya. Hal yang paling banyak dikeluhkan adalah keterlambatan atau tidak adanya SMS balasan yang mengkonfirmasi keberhasilan transaksi.

Berdasarkan survey yang dilakukan lembaga riset telematika Sharing Vision, dalam laporan Mobile and SMS Banking Survey tahun 2011, 38% responden menyatakan mereka tidak menerima atau terlambat menerima SMS konfirmasi keberhasilan transaksi.

34% responden menyatakan SMS layanan tidak terkirim. Sementara itu, ada 29% responden yang mengeluh karena pulsa mereka tetap dipotong, meskipun transaksi yang diajukan gagal.

Menurut Dimitri Mahayana, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, keluhan-keluhan itu bisa disebabkan karena adanya gangguan dari operator seluler, atau gangguan dari sistem bank yang sedang drop. "Semuanya keluhan yang merugikan pengguna itu masih bisa ditelusuri oleh Bank Indonesia dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)," kata Dimitri, saat jumpa pers di Bandung, Sabtu (21/1/2012)

Hal yang paling merugikan untuk pelanggan, ketika uang di rekening sudah didebet, namun pihak penerima belum menerima transaksi.

Sementara itu, sebanyak 19% responden masih megeluhkan mahalnya tarif SMS permintaan dan respon layanan SMS banking. Sampai saat ini, biaya SMS permintaan dan SMS respon dari bank, berkisar antara Rp 275,- sampai Rp 900,-.

Di tengah penetrasi penggunaan ponsel di Indoneia, hasil survei masih menunjukan 19% responden merasa kesulitan mengakses SMS banking. Ada pula responden yang mengaku sulit melakukan pendaftaran, sebanyak 8%.

http://tekno.kompas.com/read/2012/01/22/13440621/Layanan.SMS.Banking.Masih.Banyak.Dikeluhkan

Senin, 25 Maret 2013

Sistem Informasi Pegadaian desaigner

Gambaran Umum Proyek
Aplikasi sistem informasi pegadaian merupakan suatu sistem yang berbasiskan web yang dibuat untuk Perusahaan Umum Pegadaian. Hal ini merupakan suatu aplikasi yang dapat membantu Perusahaan Umum Pegadaian untuk mempermudah dalam pendataan para nasabah.
Di Perusahaan Umum Pegadaian sendiri masih dilakukan dengan cara manual maka dari itu pencakupan nasabah menjadi lebih sempit karena cara manual hanya melayani para nasabah yang datang ke tempat pegadaian saja. Sehingga para peserta yang berasal dari daerah lain yang ingin menggadaikan barang ataupun mengikuti lelang harus mendatangi tempat pegadaian.
Implementasi aplikasi secara online ini dapat mempermudah dalam pencakupan daerah yang luas. Sehingga siapa saja dan dimana saja dapat menggadaikan barang maupun mengikuti lelang tanpa harus bersusah payah mendatangi tempat pegadaian. Keuntungan lain dari aplikasi ini dapat membantu dalam mengolah data nasabah.
Untuk membuat aplikasi ini terlebih dahulu dibuat perancangan mengenai sistem dengan menggunakan alat – alat pemodelan sistem yaitu diagram konteks, DFD dan perancangan basis data. Kemudian rancangan tersebut di implementasikan ke dalam aplikasi yang dibuat dengan menggunakan PHP dan MySql.
Job Desck :
Dalam Proyek ini saya bertugas sebagai desaigner. Adapun hasil kerja yang telah saya buat :
  • Membuat desain awal, desin awal mendeskripsikan kapabilitas fungsional secara umum dari sistem sistem informasi yang diusulkan.
  • Membuat desain yang detail, desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
  • Menulis laporan, semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci.

Sabtu, 19 Januari 2013

Pengendalian intern

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian inteberkaitan dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

pengertian struktur pengendalian intern

truktur Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat di capai.
 

hambatan pasif dan contohnya

Hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai.
Hambatan-hambatan pasif juga meliputi masalah-masalah seperti gangguan pada tenaga dan perangkat keras. Pengendalian pada hambatan-hambatan semacam itu dapat bersifat preventif maupun korelatif Toleransi kesalahan dalam hal kegagalan sumber tenaga dilakukan dengan membuat pasokan uninterruptable power supply (UPS). Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

hambatan aktif dan contohnya

Beberapa hambatan yang mempengaruhi sistem 
Terdapat dua kategori hambatan : hambatan aktif dan hambatan pasif.
Hambatan  aktif mencakup kecurangan sistem informasi dan sabotase komputer.
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan kecurangan sistem informasi:
1. Manipulasi input
Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan
kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.
2.               Mengubah program
Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untu
melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program
3.               Mengubah file secara langsung
Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong
(bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana
4.               Pencuriadata
Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.
5.               Sabotase
Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan
kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
6.               Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi
Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan
menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi,  akses sistem dan akses file.

kerentanan dalam sistem

Menurut saya, kerentanan adalah keadaan dimana mungkinnya suatu objek dapat terkena suatu hal yang beresiko yang disebabkan oleh faktor faktor yang berkaitan. sebagai contoh : kerentanan manusia terhadap suatu penyakit karna kurangnya gizi pada manusia tersebut. contoh lainnya adalah kerentanan rubuhnya sebuah bangunan karna kurang kuatnya pondasi pada bangunan tersebut.
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terhubung untuk mencapai tujuan tertentu. suatu sistem tentu saja dapat mengalami kerentanan karna didalam sistem tersebut dapat terganggu oleh banyak faktor.
saya akan mengambil contoh sistem yaitu sistem informasi. penggunaan sistem informasi dapat mengalami kerentanan jika tidak adanya jaminan keamanan pada sistem tersebut. Penggunaan atau akses yang tidak sah, perangkat lunak yang tidak berfungsi, kerusakan pada perangkat keras, gangguan dalam komunikasi, bencana alam, dan kesalahan yang dilakukan oleh petugas merupakan beberapa contoh dari kerentanan dari sistem informasi.