Selasa, 03 April 2012

Presiden yang tidak lebay

Menjelang HUT RI ke 67 di era reformasi dan globalisasi yang dihadapi bangsa Indonesia ini, sangat diperlukan seorang pemimpin yang sesungguhnya pemimipin. Yaitu pemimpin/presiden yang dapat mengelola dirinya sendiri, kelompok & lingkungannya.
Presiden imipan rakyat Indonesia masa depan adalah seseorang yang mampu membuka kesempatan untuk bagi siapa pun untuk muncul ke pentas nasional. Ia menghapus kendala budaya yang ada seperti paternalistik, feodalisme, dan mental abdi dalam dari setiap individu anak bangsa. Sebagai pemimpin imipian rakyat Indonesia masa depan harus mampu menjadi sosok yang berani menghadapi tantangan dan resiko kepada kader-kadernya. Sebab, pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang menjadi sekolah bagi pemimpin generasi selanjutnya.
Berikut 12 kriteria yang dibutuhkan oleh seorang presiden impian rakyat Indonesia masa depan:
1. Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu hal apapun sesuai dengan apa yang kita katakan dengan apa yang telah kita lakukan atau penepatan janji-janji yang telah diucapakan. Dengan integritas yang tinggi, maka seorang presiden akan mendapat kepercayaan dari segenap rakyatnya. Integritas membuat rakyat mengandalkan pemimipinnya. Satu hal yang membuat sebagian besar rakyat Indonesia enggan mengikuti pemimipinnya adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa pemimipin tersebut akan membawa mereka kepada tujuan yang telah dijanjikannya.
2. Jujur
Di Indonesia dari Sabang sampai Merauke sudah banyak dan mudah ditemukan orang-orang pintar dengan berbagi gelar-gelarnya. Namun, saat ini sulit ditemukan seseorang yang jujur di era reformasi dan globalisasi. Padahal sejatinya hal yang diimpikan rakyat Indonesia dari pemimipinnya adalah kejujurannya. Dengan kejujuran, rakyat dengan sendirinya akan selalu percaya kepada presidennya, hal tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
3. Menyukai perubahan
Pemimpin adalah seorang yang mampu melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan ia bersedia untuk memicu perubahan itu, karena rakyat Indonesia lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan tersebut dan mengkomunikasikan dengan rakyatnya. Suatu negara tidak akan berkembang, jika tidak melakukan perubahan.
4. Berani menghadapi resiko
Kebanyakan presiden Indonesia sebelumnya, selalu menghindari resiko. Padahal, kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita harus siap menghadapi resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Para pemimpin harus dapat menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko yang diambil. Serta mengkomunikasikan kepadarakyat dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.
5. Ulet/pekerja keras
Pemimpin sejati adalah pemimpin yang tidak kenal lelah untuk bekerja keras hingga “titik darah penghabisan” layaknya seorang pejuang merebut kemerdekaan. Oleh karena itu, rakyat menginginkan seorang presiden yang tidak akan “istirahat” sebelum seluruh rakyatnya sejahtera.
6. Mobilisasi
Pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan seluruh rakyatnya untuk melangkah maju ke depan. Ia mampu mengajak rakyatnya keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan yang telah dicita-citakan. Selain itu, ia harus mampu membangkitkan gairah, antusiasme, serta tindakan seluruh rakyatnya.
7. Berdedikasi dan berkomitmen
Rakyat Indonesia menginginkan seorang presiden yang lebih mencurahkan perhatian dan komit kepada kepentingan rakyatnya ketimbang diri mereka /kelompoknya sendiri. Rakyat akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan yang telahdijanjikan kepada rakyatnya.
8. Kesederhanaan
Presiden impian rakyat Indonesia adalah bagaimana seorang presiden itu dapat merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Oleh karena itu, alangkah indahnya jika seorang pemimipin dapat hidup sederhana.Sebagai contoh, presiden Iran yaitu Ahmadinejad, merupakanpresidentermiskindengankekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Serta ia menolak berbagai fasilitas keistinaan yang ditawarkan kepadanya. Akan tetapi, dialah presiden yang paling kaya di dunia, yaitu kaya untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak rakyat di seluruh dunia menginginkan presiden di negaranyauntuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad. Dengan "meminjam" cerminnya untuk melihat diri mereka sendiri. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya mereka menjadi pemimipin yang sangat sederhana dan amanah dalam pengertian kasat mata.
9. Terbuka
Keterbukaan (candor) merupakan komponen penting untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat Indonesia. Saat seorangpemimipin jujur mengenai keterbatasan pengetahuan yang tidak ada seluruh jawabannya,maka ia akan memperoleh pemahaman dan penghargaan dari rakyatnya. Seorang pemimpin yang menciptakan iklim keterbukaan dalam kepemimpinannya adalah pemimpin yang mampu menghilangkan penghalang berupa kecemasan yang menyebabkan rakyat yang dipimpinnya menyimpan sesuatu yang buruk atas kepemimpinannya. Apabila presiden membagi informasi mengenai apa yang menjadi kebijakannya, secara tidak langsung ia memberlakukan keterbukaan sebagai salah satu tolak ukur dari “performance” kepemimpinannya.
10. Memiliki idealisme
Presiden dambaan rakyat Indonesia harus memiliki idealisme, artinya jelas ke mana atau ke arah mana ia ingin membawa yang dipimpinnya. Dalam hal ini wawasan kebangsaan harus dimilikinya dan menjadi pedoman baginya. Pemimpin harus mampu memahami apa yang menjadi tujuan perjuangan negaranya dan mampu menempatkan kepentingan rakyat yang dipimpinnya di atas kepentingan diri sendirinya. Ia harus memiliki komitmen kepada 2 hal di atas dan senantiasa berupaya mencapainya. Bagi bangsa Indonesia tujuan perjuangan itu jelas. Ia lahir bersama kemerdekaannya, seluruh sejarahnya dan oleh rakyatnya. Sifat bangsa Indonesia yang majemuk membuat pemimpin masa depan harus mampu menjadi pemersatu. Dalam hal kepemimpinan kebangsaan, seorang pemimpin harus menjadi pemimpin bangsa, bukan hanya mementingkan kelompok yang dipimpinnya atau suatu bagian dari bangsa. Seorang pemimpin di Indonesia harus memiliki wawasan kebangsaan dalam pengertian yang lahir pada Sumpah Pemuda tahun 1928.
11. Teladan dan Sumber Inspirasi
Seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan, dan sumber inspirasi bagi rakyatnya. Oleh karena itu, seorang pemimpin diharapkan berasl dari manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa, karena hanya di atas iman dan taqwa, pembangunan yang berakhlak dapat diselenggarakan. Pemimpin juga harus memahami dan menghayati kebudayaan bangsanya.
12. Berwawasan Luas
Seorang pemimipin rakyat harus memiliki pengetahuan atau “knowledge worker”, untuk dapat secara efektif membawa rakyatnya ke arah tujuan yang "diidealkannya". Artinya, seorang presiden harus memiliki pengetahuan antardisiplin dan memiliki pengalaman, serta secara bersamaan menerapkan pengetahuan yang berasal dari beberapa bidang untuk memecahkan masalah. Sehingga seorang pemimipin harus dapat mengkombinasikan pengetahuan yang berbeda-beda. Dengan demikian, pemimipin tesebut haruslah seseorang yang profesional. Ini berarti bahwa seorang pemimpin, bukan hanya mengerti teknik kepemimpinan, tetapi juga harus mampu menguasai bidang-bidang yang menjadi tanggung jawabnya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Seluruh 12 kriteria seorang presiden masadepan Indonesia diatas, sejatinya terdapat pada falsafah yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki HajarDewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ketiga prinsip tersebut bermakna bahwa "seorang pemimpin harus berada di depan yang dipimpinnya (rakyat) untuk menjadi teladan, di tengah-tengah untuk membangun semangat (kemauan) rakyatnya , dan mengikuti dari belakang untuk memberi kekuatan (daya) kepada rakyatnya.
referensi: http://www.pewarta-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar